Apr 9, 2009

Batam Dalam pandangan Ronggo Warsito, Wangsit Siliwangi dan Nostradamus

Indonesia kaya akan adat dan budaya termasuklah ramal meramal
Sebetulnya soal ramal meramal tidaklah boleh diyakini
Tapi sekedar untuk menghormati karya leluhur zaman dahulu tidaklah ada salahnya
Lebih Jauh benar tidaknya – tulisan ini hanya sebatas mengagumi karya matematika leluhur , Bukanlah berniat merendahkan ataupun meng olok-olok karya leluhur

Ramalan pertama
Dalam 7 Satrio Ronggo Warsito disebutkan
SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.

Oleh karena ramalan itu di kaitkan dengan presiden Indonesia saat ini makanya penulis tertarik membahas Satrio boyong pambukaning gapuro ini
Diartikan satria yang berpindah tempat, kalau penulis lebih cendrung berpikir bahwa artinya satria yang memindahkan membuka gapura baru untuk gerbang Indonesia, yang selama ini kita tau gerbangnya di daerah Jakarta , pemindahan gapura bisa juga di artikan pemindahan gerbang pemerintahan saat ini tidaklah mungkin kecuali Jakarta terendam air, tapi penulis berpikir yang di pindahkan bukan pusat pemerintahan tetapi yang di pindahkan adalah pusat perekonomian yang selama ini gerbangya terpusat di Jakarta,
bisa jadi juga pemindahannya kesetiap daerah, yang jadi perhatian penulis sepertinya presiden sendiri lebih banyak dekat sama daerah riau kepulauan dengan segala kebijakan yang diambil untuk kepulauan itu.

Ramalan Kedua
Dalam Wangsit Siliwangi disebutkan
Budak Angon sudah tidak ada, sudah pergi bersama Budak Janggotan, pergi membuka lahan baru di Lebak Cawéné!”
Dikatakan seorang yang tau mengartikannya secara gambaran spiritual, di tempat itu terdapat 2 sumber air besar dan ditandai dengan 3 pohon beringin (Ringin Telu).

Kalau boleh penulis mengartikannya kemungkinan daerah itu adalah daerah di tiga lokasi yang strategis
Kenapa di sebut beringin tiga, sebab pohon beringin dapat juga di artikan tempat teduh atau berlindungnya kehidupan yang lebih baik, seperti yang terlihat di tiga lokasi
Batam Singapore dan Johor

Ramalan Ketiga
Satu lagi permal terkenal Nostradamus pernah menyebutkan akan muncul pemimpin besar dari daerah timur di pertemuan tiga lautan nah loo!!!

Hehehe
Boleh kan kalau penulis meng-artikan seperti itu
Ayo rame2 ke Batam nyari Budak Angon (baunya iklan nih)
Yee laa tuh, Batam Visit 2010 versi sipiritual

2 comments:

Anonymous said...

Aya aya wae...Kuma dinya we lah...

Anonymous said...

Dua sumber air di batam adalah sungai Ladi dan sungai dekat jembatan barelang pertama, 3beringin ditanam oleh suharto,mahatir,lee kuan yew dibunderan otorita batam tahun 1987, bulan agustus 2014 ada yg nikah diasrama haji batam bocah angon diundang dg pemuda jenggotan,gunung halimun itu ada di Tiban Impian ,tks